Sabtu, 16 Februari 2013

Aplikasi TRIMS dan EMIS, bukti tidak rukunnya Kemendikbud dan Kemenag


Aplikasi Pelaporan dan Manajemen Sekolah/ Tools for Reporting Information Management by School (TRIMS) merupakan sistem informasi pendidikan yang diharapkan mampu mensinkronisasi data-data yang telah dikumpulkan oleh sekolah; dinas cabang/UPTD; Dinas Dikbud Kabupaten/Kota dan Propinsi; serta Kemendikbud. TRIMS dibuat berdasarkan format pelaporan yang telah ada sebelumnya sehingga sekolah dapat melakukan input data dengan mudah. TRIMS juga dilengkapi dengan indikator pendidikan di sekolah berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) sehingga data yang diinput oleh sekolah dapat dimanfaatkan oleh sekolah dalam menyusun dokumen perencanaan seperti Rencana Pengembangan Sekolah (RPS), Rencana Anggaran Belanja Sekolah (RAPBS), dsb. Sedangkan bagi instansi terkait, dengan adanya TRIMS diharapkan dapat menyedianak data yang mendukung dalam proses penentuan kebijakan, perencanaan, monitoring dan evaluasi manajemen pendidikan. Semoga …

Sedangkan Emis adalah kependekan dari Education Management Information System. EMIS diawali dari proyek ADB yaitu JSEP-ADB loan thn 1994-1998. Kemudian berlanjut tahun 1998 menjadi BEP-DMAP. Sumber awal pendanaan kegiatan EMIS berasal dari ADB melalui proyek2 JSEP, BEP dan DMAP. Sejak TA 2001, seluruh kegiatan EMIS dibiayai oleh APBN hingga sekarang. Sumber awal pendanaan kegiatan EMIS berasal dari ADB melalui proyek2 JSEP, BEP dan DMAP. Sejak TA 2001, seluruh kegiatan EMIS dibiayai oleh APBN hingga sekarang. Sejak TA 2001, seluruh kegiatan EMIS dibiayai oleh APBN hingga sekarang.

Secara garis besar kedua-duanya adalah sistem online yang dibangun oleh Kemendikbud dengan TRIMS-nya dan Kemenag dengan EMIS-nya. Sekalipun proyek ini sudah jauh hari sudah direncanakan namun tetap saja hal tersebut mengindikasikan ketidak rukunan kedua institusi tersebut. Ketidak rukunan tersebut bisa diartikan tidak adanya koordinasi ataupun masing-masing institusi yang ingin unjuk gigi bahwa merekalah yang paling hebat, dan yang tidak kalah menakutkan adalah keuntungan dari proyek pembuatan sistem online keduanya.

Betapa menjengkelkan para pengelola sekolah di lingkungan Kemenag ketika sudah dipusingkan dengan EMIS tiba-tiba hadirlah TRIMS yang notabene tidak jauh berbeda yaitu sistem informasi sekolah yang berbasis online. Kenapa tidak berbagi aja? Toh, isinya sama.