Pengertian dan Latar Belakang RSBI:
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional atau disingkat RSBI,
adalah suatu program pendidikan yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan
Nasional berdasarkan Undang-Undang No. 20 tahun 2003 pasal 50 ayat 3, yang
menyatakan bahwa Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menyelenggarakan
sekurang-kurangnya satu pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk
dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional. Rintisan
Sekolah Bertaraf Internasional merupakan upaya pemerintah untuk menciptakan
sekolah yang berkualitas. Peningkatan kualitas ini diharapkan akan mengurangi
jumlah siswa yang bersekolah di luar negeri.
1. Pemerintah, melalui direktorat
pendidikan nasional hanya menjalankan apa yang sudah ditetapkan oleh
Undang-Undang tanpa melihat kesiapan lapangan. Dalam Undang-Undang ada
ketentuan bahwa setiap kota dan kabupaten harus memiliki (minimal) satu sekolah
Berstandar Internasional dalam setiap jenjang pendidikan. Sehingga kesannya
dipaksakan agar sekolah RSBI segera berdiri.
2. Dalam praktik di lapangan,
pemerintah/diknas mayoritas hanya menilih sekolah negeri yang didahulukan,
meski secara umum belum siap dan mampu untuk menjalankan program tersebut.
3. Adanya kesalahan dalam
pemanfaatan keuangan yang dihimpun dari masyarakat dalam hal ini orang tua
siswa. Seperti pemberian uang transport
kepada kepala sekolah dan guru, yang notebene mereka adalah pegawai negeri yang
telah menerima gaji dan tunjangan dari pemerintah. Dalam laporan keuangan, ada
kecenderungan untuk ‘menghabiskan uang’. Terkadang uang habis namun tidak
sejalan dengan program, sehingga akan mengalami kebigungan dalam membuat
laporan.
Dampak negatif
adanya sekolah RSBI adalah:
1. 1.Tergerusnya rasa nasionalisme
Keharusan menggunakan bilingual –bahasa Indonesia
dan Inggris- dalam proses belajar mengajar di sekolah RSBI secara tidak
langsung telah menggerus rasa nasionalisme. Dengan adanya bilingual dalam
proses belajar mengajar di sekolah RSBI mengakibatkan berkurangnya penggunaan
bahasa Indonesia.
2. 2. Semakin hilangnya penggunaan bahasa daerah setempat
Jelas, bahwa bahasa daerah akan semakin ditinggalkan
karena semakin intensifnya penggunaan bahasa Inggris dalam proses belajar
mengajar.
3. 3. Menipisnya harapan bagi kalangan menengah ke bawah
untuk mendapatkan sekolah berkualitas.
Dengan tingginya standart suatu sekolah agar menjadi
sekolah RSBI maka dibutuhkan biaya yang besar pula. Tambahan biaya tersebut
didapatkan dari sumbangan masyarakat, maka jelaslah bagi mereka yang orang tuanya
termsuk kalangan menengah kebawah bersiap-siaplah untuk gigit jari agar bisa
masuk sekolah RSBI.