Selasa, 19 Juni 2012

Fungsi pemberian hukuman pada anak didik


Sebagai guru atau bahkan orang tua mungkin kita pernah dihadapkan pada permasalahan pemberian hukuman pada anak didik/anak kita. Sebagai contoh jika anak didik kita terlambat datang di sekolah, kita akan memberi hukuman padanya, jika anak didik kita tidak mengerjakan tugas rumah tentu kita  akan memarahinya. Sejauh pemberian hukuman itu tidak berhubungan dengan kekerasan fisik dan mengakibatkan dampak mental yang parah saya kira pemberian hukuman pada anak didik/anak dapat dibenarkan.

Tujuan pemberian hukuman pada anak didik/anak:
a.    Membatasi anak agar tingkah laku yang tidak diinginkan tidak diulang.
b.    Mendidik agar menjadi terbiasa.
c.    Memotivasi, untuk menghindari terjadinya tingkah laku sosial yang tidak diinginkan.

Tetapi apakah pemberian hukuman tadi merupakan tindakan terakhir yang dapat dilakukan untuk memotivasi, mendidik atau membuat jera anak didik/anak kita. Itu hal yang perlu kita pertimbangkan juga dalam pemberian hukuman pada anak didik/anak kita. Sudahkan kita memberi ”iming-iming” reward pada anak didik/anak kita jika mereka melakukan perintah kita atau tidak melakukan larangan kita?
Sebagai contoh, jika anak didik kita selalu tepat waktu datang ke sekolah maka kita akan memberi pujian, atau memberi nilai yang bagus jika mereka selalu mengerjakan tugas rumah yang kita berikan.

Fungsi pemberian penghargaan pada anak:
a.   Nilai mendidik, karena menunjukkan bahwa tingkah laku anak sesuai dengan apa yang diinginkan.
b.    Motivasi, agar tingkah laku yang diterima diulang kembali.
c.    Penguat, untuk tingkah laku yang diterima secara sosial.

Sekarang semua tindakan yang kita lakukan semoga sudah menerapkan beberapa langkah-langkah diatas. Bahwasannya, pemberian hukuman pada anak didik/anak diperbolehkan meskipun tidak dianjurkan selama tujuan dan takaran hukuman tersebut sudah sesuai.

0 komentar:

Posting Komentar